Pengajian Tasawuf dan Falsafah (siri 4)

𝐓𝐀𝐒𝐀𝐖𝐔𝐅 𝐈𝐁𝐍𝐔 𝐒𝐈𝐍𝐀

“𝐁𝐚𝐛 𝐝𝐞𝐫𝐚𝐣𝐚𝐭-𝐝𝐞𝐫𝐚𝐣𝐚𝐭 𝐩𝐚𝐫𝐚 𝐚𝐫𝐢𝐟-𝐬𝐮𝐟𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐚𝐭𝐞𝐫𝐢 𝐩𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐧𝐭𝐢𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐚𝐥-𝐈𝐬𝐲𝐚𝐫𝐚𝐭 𝐰𝐚 𝐚𝐥-𝐓𝐚𝐛𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐡𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚 𝐬𝐮𝐥𝐢𝐭 𝐝𝐢𝐣𝐮𝐦𝐩𝐚𝐢 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐫𝐮𝐩𝐚 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚-𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚 𝐓𝐚𝐬𝐚𝐰𝐮𝐟 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡𝐧𝐲𝐚.”
-Imam Fakhruddin al-Razi 

Dalam peradaban ilmu keislaman, Irfan atau Tasawuf merupakan salah satu ilmu tertua. Para arif-sufi berkontribusi dalam pengayaan khazanah Islam. Peranan penting mereka juga dapat diamati dari hubungan Tasawuf dengan Filsafat.

Meski Filsafat kerap dipandang rendah bahkan sesat dan kafir oleh sebahagian sufi, namun banyak filosof besar Muslim yang mengapresiasi Tasawuf. Dalam al-Isyarat wa al-Tanbihat, Ibnu Sina secara kreatif dan inovatif bahkan mengakomodasi Tasawuf sebagai bagian penuntas dari Filsafat. 

Kendati sudah banyak karya Tasawuf disusun oleh para sufi agung, perumusan kaidah-kaidah Tasawuf dan gugus pencapaian hakikat para sufi dalam karya filosofis Ibnu Sina itu tampak unik dan istimewa. 

Sedemikian tertib, koheren dan kokoh Ibnu Sina mendisiplinkan Tasawuf hingga mendesak Imam Fakhruddin al-Razi sebagai kritikus terbesar atas karya Ibnu Sina itu untuk menyatakan objektivitas dan kekaguman intelektualnya:

“Bab derajat-derajat para arif-sufi adalah materi paling penting dari al-Isyarat wa al-Tabihat hingga sulit dijumpai karya serupa dari karya-karya Tasawuf sebelum dan setelahnya.”

Yang berminat boleh hubungi wakil kami:
+60102765631 – MALAYSIA
+62 852 8021 7189 – INDONESIA

atau terus klik di bawah:

https://wa.link/w1lr1c

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top